Banjarsari, Temanggung [14/08/2024] - Mahasiswa Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro menyusun peta kerawanan bencana di Desa Banjarsari. Peta ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana alam.
Dalam peta tersebut, terkandung informasi detail mengenai kondisi geologi, curah hujan, kemiringan lereng, dan potensi longsor di wilayah Desa Banjarsari. Dengan mengintegrasikan berbagai data tersebut, peta ini mampu mengidentifikasi area-area yang rentan terhadap bencana, terutama longsor. Peta ini mengintegrasikan data geologi, curah hujan, kemiringan lereng, dan potensi longsor, sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat kerentanan wilayah terhadap bencana.
Shafa Salsabila, salah seorang anggota tim KKN Tim II, menjelaskan, "Pembuatan peta ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat mengenai risiko bencana yang mungkin terjadi. Dengan mengetahui wilayah mana saja yang rawan, masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana dan melakukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan."
Proses pembuatan peta ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pengumpulan data lapangan, pengolahan data menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG), hingga analisis spasial. Tim KKN Tim II UNDIP bekerja sama dengan perangkat desa dan masyarakat setempat dalam mengumpulkan data dan melakukan survei lapangan.
Pak Trubus menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN ini. "Peta kerawanan bencana ini sangat bermanfaat bagi kami. Dengan adanya peta ini, kami dapat merencanakan langkah-langkah mitigasi bencana secara lebih efektif," ujarnya.
Ke depannya, peta kerawanan bencana ini akan menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan desa. Selain itu, peta ini juga akan digunakan sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana.
Shafa Salsabila
Mahasiswi Teknik Geologi
Universitas Diponegoro
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook