Dari Dapur ke Lilin: Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Melakukan Pemberdayaan dan Edukasi kepada Ibu-Ibu PKK terkait Transformasi Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi

Limbah minyak jelantah merupakan salah satu jenis sampah yang seringkali diabaikan namun memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro mengambil inisiatif di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung dengan program berjudul "Pemberdayaan dan Pembuatan Lilin dari Minyak Jelantah sebagai Upaya Pengurangan Limbah Minyak Jelantah". Program ini dirancang untuk mengurangi limbah minyak jelantah dengan mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat, yakni lilin.

Tim KKN Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan utama dalam program ini yaitu Sosialisasi dan Edukasi yang dimana program dimulai dengan sosialisasi tentang dampak lingkungan dari limbah minyak jelantah dan pentingnya pengelolaan yang baik. Dalam sesi ini, masyarakat diajarkan mengenai potensi bahaya dari pembuangan minyak jelantah sembarangan, termasuk pencemaran tanah dan air. Selain itu, mahasiswa tim II KKN Universitas Diponegoro juga menjelaskan bagaimana lilin dari minyak jelantah dapat menjadi solusi praktis untuk mengurangi limbah dan memberikan nilai tambah ekonomi.

"Kami sangat antusias dengan program ini. Selain mengurangi limbah, kami juga bisa menghemat uang dengan mendaur ulang limbah yang kami hasilkan sendiri menjadi barang yang sangat berguna tanpa harus mengeluarkan uang untuk 1 kardus lilin" ujar mba Agis, salah satu anggota PKK RT 06 dan kelompok usaha.

Program ini berhasil menciptakan kesadaran yang lebih besar di kalangan masyarakat Desa Banjarsari tentang dampak limbah minyak jelantah dan manfaat dari pengelolaannya. Masyarakat kini tidak hanya memahami cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin tetapi juga dapat mempraktikannya secara mandiri.

Pembuatan lilin dari minyak jelantah memberikan solusi praktis untuk mengurangi limbah dan dapat meningkatkan kreativitas ibu dan anak melalui proses pembuatan produk lilin.

Selain itu, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan di kalangan masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, limbah minyak jelantah yang sebelumnya menjadi masalah kini dapat dimanfaatkan secara produktif, berkontribusi pada pengurangan pencemaran dan memberikan nilai tambah bagi komunitas.

Kegiatan KKN Tim II Universitas Diponegoro di Desa Banjarsari yang berfokus pada pemberdayaan dan pembuatan lilin dari minyak jelantah telah menunjukkan dampak positif yang signifikan. Melalui edukasi, pelatihan, dan promosi, program ini tidak hanya berhasil mengurangi limbah minyak jelantah tetapi juga meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Inisiatif ini menegaskan bahwa dengan kreativitas dan pengetahuan, masalah lingkungan dapat diatasi dengan cara-cara yang inovatif dan bermanfaat.

Fabian Dias

Mahasiswa Teknik Lingkungan

Universitas Diponegoro

 


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat