KKN Tim II Universitas Diponegoro Mengenalkan sekaligus Mengedukasi Ibu-Ibu PKK Terkait Pemilahan Sampah Rumah Tangga yang Baik dan Benar

Pengelolaan sampah merupakan tantangan signifikan di era modern ini, terutama di daerah yang padat penduduk. Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, mahasiswa tim II KKN Universitas Diponegoro melaksanakan sebuah program dengan judul "Pemberdayaan dan Pencerdasan Terkait Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah". Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah serta memberikan pengetahuan praktis tentang cara-cara pengelolaan sampah yang efektif.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, mahasiswa tim II KKN Universitas Diponegoro  telah melakukan sosialisasi dan edukasi yang dimana mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi kepada masyarakat khususnya kepada ibu-ibu PKK mengenai pentingnya pemilahan sampah, jenis-jenis sampah, dan dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Sosialisasi ini disampaikan melalui berbagai metode, seperti penyuluhan/presentasi dan pemberian brosur yang berisikan pengelompokkan sampah.

"Kami sangat antusias dengan program ini karena kami sering membuang semua sampah menjadi satu. Setelah mengikuti sosialisasi, kami baru menyadari pentingnya memilah sampah. Mulai sekarang, kami sudah harus membiasakan diri memilah sampah organik,  anorganik, residu, dan B3" ujar Ibu Sri Wahyuni selaku ibu lurah desa Banjarsari

Melalui program ini, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru mengenai pemilahan dan pengelolaan sampah tetapi juga menjadi lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Adanya tempat sampah terpisah di setiap rumah tangga menunjukkan perubahan sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Terlihat juga peningkatan kesadaran mengenai dampak negatif sampah yang tidak terkelola dengan baik.

Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam upaya pengelolaan sampah di Desa Banjarsari. Salah satu tantangan utama adalah mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah terbiasa membuang sampah sembarangan. Selain itu, keterbatasan infrastruktur untuk pengelolaan sampah juga menjadi kendala.

Namun demikian, mahasiswa tim II KKN Universitas Diponegoro optimis bahwa dengan dukungan dari pemerintah desa, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, pengelolaan sampah di Desa Banjarsari dapat terus ditingkatkan. Harapannya, Desa Banjarsari dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Fabian Dias

Mahasiswa Teknik Lingkungan

Universitas Diponegoro

 


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat