Desa Banjarsari, yang terletak di Kecamatan Ngadirejo, tengah menghadapi masalah serius dengan meningkatnya kasus stunting di kalangan anak-anak. Dan masih berupaya dalam angka stunting khususnya di Desa Banjarsari Kec. Ngadirejo
Melihat kondisi ini, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) II Universitas Diponegoro (UNDIP) mengambil langkah nyata untuk membantu masyarakat setempat. Salah satu program monodisiplin dari Putri Rizkia Amanda sebagai Mahasiswa Agribisnis adalah Pemberdayaan melalui kampanye "Gemarkan Menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA)". Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan rumah.
Tim KKN II UNDIP, Putri Rizkia Amanda, menjelaskan bahwa penanaman TOGA memiliki banyak manfaat. “Tanaman seperti jahe, kunyit, kencur, dan serai dapat digunakan sebagai bahan dasar obat herbal yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Selain itu, dengan menanam sendiri, masyarakat bisa menghemat pengeluaran dan memastikan ketersediaan bahan obat yang segar dan berkualitas,” ungkapnya.
Program ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Banjarsari. “Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Selain bisa menanam tanaman obat sendiri, kami juga diberikan pengetahuan tentang cara penggunaannya untuk kesehatan keluarga,” kata Mba Agis, salah satu anggota ibu-ibu PKK dan warga desa Banjarsari Kec. Ngadirejo.
Selain itu, Tim KKN II UNDIP juga memberikan penyuluhan tentang bagaimana cara mengolah Tanaman Obat tersebut menjadi minuman herbal yang enak dan sehat. Dengan luaran yang diberikan adalah leaflet dan bibit tanaman obat Jahe dan Kencur di dalam polybag kepada ibu-ibu PKK Dusun Banjarsari.
Kepala Desa Banjarsari, Bapak Edy Daryono, mengapresiasi inisiatif mahasiswa UNDIP. “Kami berterima kasih kepada Tim KKN II UNDIP atas upaya dan kontribusinya dalam menangani masalah stunting di desa kami. Kami berharap program ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan tingkat stunting di Desa Banjarsari dapat berkurang secara signifikan. Kesadaran akan pentingnya kesehatan serta pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam TOGA diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kesehatan di desa ini.
Putri Rizkia Amanda
Mahasiswi Agribisnis
Universitas Diponegoro
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook